Selasa, 27 Oktober 2009

Postingan Terlalu Panjang ?? Ini Solusinya,Tambahkan Fungsi Read More ...

Sekian Lama Aku Berhenti,Untuk Posting Di Blog Ku ... (wakakakak ... lagunya Ridho Rhoma),Sekarang Mu Coba Berbagi Ilmu Dengan Menambahkan Script Read More Di Blog,Fungsi DAri Read More Sendiri tuh ya cuma biar postingan di blog gak terlalu panjang gitu deh. biasanya kalo baru buat Blog gitu trus pertama kali posting tuh satu artikel bisa keisi semua,trus kalo nulis beberapa artikel gimana dong?? bisa pegel tangan gerak-gerakin mouse atas bawah atas bawah,makanya nih gue kasi tau caranya menambahkan script Read More Buat Blog Anda Anak Muda.
Kalo Blognya Pake Wordpress c Enak Udah Dari Sananya,Klo Blogger kan Enggak,Langsung aja Akh Bia Gak lama,Lagi Males Nulis Soalnya ...

Nih Trknya :

Sebelumnya Mu Ingetin Ganti Tanda [   sama Tanda > (kurung tutup yg lancip Ya),cuz klo gak gitu gak bisa ...

1. Buka template klik link: Layout-> Edit HTML -> Kasih tanda cek pada CheckBox "expand widget tempate"
2. Letakkan kode berikut PERSIS di ATAS nya kode [/head]
(Pengin cepat, gunakan fasilitas Find pada browser kamu).

[style]
[b:if cond='data:blog.pageType == "item" ]
span.fullpost {display:inline;}
[b:else/]
span.fullpost {display:none;}
[/b:if]
[/style]

3. Klo sudah, cari kode berikut:

[p] [data:post.body/] [/p]
(kalo ga ada, cari aja kode: [data:post.body/]-tanpa embel-embel:[p] maupun [/p])
Letakan kode berikut persis di bawahnya:

[b:if cond='data:blog.pageType != "item"']
[a expr:href='data:post.url'] Read More..[/a]
[/b:if]


4. Klik Simpan. Selesai.
5. Pergilah ke halaman SETTING, dengan klik link SETTINGS atau Pengaturan, terus klik FORMATTING atau Format. Di paling bawah ada kotak kosong di samping menu TEMPLATE POSTING. Tengoklah apakah sudah ada isi kode berikut. Jika belum isi saja kodenya secara manual. Kode dimaksud adalah ini nih....:

[span class="fullpost"]

[/span]

Trus, jangan lupa simpan hasil SETTING atao PENGATURAN-mu.

Udah Tuh ,Fungsi Read More Jalan Deh ...

Muga Bermanfaat

Read More article ...

Senin, 19 Oktober 2009

Tutorial membuat Blog Pada Blogger.com ( Bagian 2 )

Seperti Janji Saya Sebelumnya Pada Artikel "Tutorial membuat Blog Pada Blogger.com ( Bagian 1 )". Sekarang Saya Akan memberikan Tutorial Saya yang Kedua yaitu "Tutorial Merubah/Mengganti Template Pada Blog".
Sebenernya untuk mengganti/merubah tampilan Blog ada 2 Pilihan Yaitu mau ganti template dengan milik bawaan blogger atau template yg sesuai dengan selera kita Dan Disini Saya Akan Jelaskan Kedua-Duanya Ya.

Yang Pertama Mungkin Saya Duluin Yang Bawaan dari Bloggernya Aja Ya,Untuk Mengganti Template Caranya Adalah:

* Login Pada Blogger.com
* Pada Dashbor Klik Tata Letak.
* Kemudian Klik Pada Pilih Template baru
* Pilih Deh Template Yang Sesuai.

Kemudian Yang Kedua Yaitu Merubah Template Blog Sesuai Dengan Selera,Caranya Adalah :

Sebelum Anda Mengganti Template,Anda harus Sudah Memiliki Template yang Mau Anda Letakan Pada Blog. Untu Mendapatkan Template Blog Anda Bisa Cari Di Google Dengan kata Kunci "Template Blog pada Blogspot Gratisan" Atau kalo Gak Mau Ribet N Capek Di bagian Paling Bawah Blog Ini Ada Link/Tulisan Blogger Template Anda Klik Aja Cuma Sayang Desainnya Masih Sedikit Jadi Kalo Anda Mau Desain Yang Bervariasi/Banyak Silahkan Searching di Google Deh.

baru Setelah Anda Menyiapkan Templatenya Anda Ikuti Langkah-Langkah Berikut :

* LOgin Pada blogger.com
* Pada Dashbor Klik Tata Letak
* Kemudian Klik Edit HTML
* Disitu Ada Perintah "Upload sebuah template dari sebuah file pada hard drive Anda:" Anda Klik Choose Trus Pilih File Template Yang Anda Download Tadi Setelah itu Klik Unggah.(File Yang Di Upload Adalah File Yg Ber Ekstensi *.xml ya).
* Setelah Selesai Klik Simpan Template
* Selesai,Tempalate Baru Udah DI Buat Tinggal Gimana Anda Aja Sekarang Mah.

Setelah itu klik save template/simpan template. kemudian lihat Perubahan Blog Anda..
Jreeeennnggg (hemaviton jreeenngg)...
Hahahaha ...
Itulah Tadi tutorial untuk memperbaiki tampilan Blog Agar Sesuai Dengan Keinginan.
Untuk Yang Selanjutnya Saya Akan membahas Tentang Mempercantik Blog Kita Dengan Playlist Lagu,Nambahin Efek-Efek Gitu Di Blog,Dll Deh. Cuma Bertahap Ya ...
wkwkwkwk...
Read More article ...

Tutorial membuat Blog Pada Blogger.com ( Bagian 1 )

haduh-haduh sebenernya males juga nih nulis beginian cuma karena ada temen yg nanya cara buat blog gmn? cara ganti template gmn ? ywdh deh gue buat nih tutorial buat bikin BLog di Blogger(blogspot.com). Gue Akan Membagi tutor ni menjadi beberapa bagian,yaitu :

1.Tutorial membuat Blog.
2.Tutorial mengganti template/backgroundnya.

Oke Dah Langsung Aja Ya Kita Ke Bagian Yang Pertama Dulu Ya.

I. Tutorial Membuat Blog
Untuk membuat Blog Ikuti Langkah-Langkah Berikut :

* Pada address browser anda ketik http://blogger.com
* Klik CREATE YOUR BLOG NOW atau Ciptakan Blog Anda.
* Email address => di isi dengan alamat email kita (sebaiknya pake alamat email di gmail.com).
* Enter a Password => di isi password anda.
* Retype Password => di isi dengan password yang sama dengan yang di atas.
* Display Name => di isi dengan nama kita (ini akan ditampilkan pada blog anda nantinya).
* Word Verification => isi persis sama dengan tulisan yang diatasnya, huruf besar ditulis dengan huruf besar gitu sebaliknya.
* Klik/centang pada “I Agree the Term Service”.
* Setelah itu tekan tombol Continue.
* Setelah Masuk KE Halaman Selanjutnya Sekarang Kita Buat Url Alamat Blog Kita,Blog Title => di isi dengan judul dari blog kita, posisinya ada pada header (bagian atas blog/pada bagian atas browser anda).
* Blog Address (URL) => untuk ini bisa anda buat sendiri, misalnya seperti punya saya http://tulisan-gue.blogspot.com. Utuk URL saya cukup dimasukkan tulisan-gue pada input text, tentunya untuk URL anda lain lagi.
* Word Verification => anda isi persis sama dengan kata yang ditampilkan dibawahnya, karena klo salah tidak akan bisa melanjut kelangkah berikutnya.
* Setelah itu akan muncul halaman baru yang isinya template bawaan dari google,pilih aja salah satunya deh(klo mau ganti nanti di bagian kedua saya beritau caranya).
* Kemudian klik continue,setelah itu baru deh mulai Anda Posting Apa kek Gitu Terserah,wkwkwkwkwk ...

Nah Untuk Menulis Posting Itu Caranya,Anda Login Di blogger.com menggunakan alamat email dan Password Sewaktu Anda Mendaftar. Setelah itu anda akan masuk pada halaman dashbor nah disitu ada tulisan entri baru/new entry atau semacamnya deh Anda Klik. Selesei,tulis judul posting trus isi posting dan kalo udah klik publikasikan ...

Kalo Ada Yang Masih Enggak Ngerti Tulis Komen Aja,Pasi Di Jawab Koq ...
Read More article ...

Minggu, 18 Oktober 2009

Pengaruh Online Media Atau Internet bagi Masyarakat

Siapa Yang Tidak Mengetahui Internet ?? Semua Orang Bisa Menggunakan Internet Bahkan Anak Sekolah Dasar (SD) Pun Di Sekolahnya Sudah Banyak Yang Mengajarkan Tentang Intrnet. Setiap Tahun Jumlah Pengguna Internet Selalu Bertambah Lebih Dari 20 Juta Orang Di Indonesia Bisa Menggunakan Internet Dan Itu Akan Bertambah Setiap Tahunnya.
Banyak Manfaat Yang Bisa Di Dapat Dengan Menggunakan Internet,yaitu :
1. Setiap Orang Yang Ingin Membuka Usaha Seperti Menjual Buku,pakaian,atau Mempromosikan Perusahaan Mereka Bisa Membuat Toko Online.
2. Seperti Yang Lagi Tren Sekarang ini,Orang-Orang Bisa Mendapatkan Banyak Teman baru,Kenalan Baru Dengan Adanya Situs Jejaring (Sosial Networking) Seperti friendster,Facebook,Plurk,Twitter,Dan Masih Banyak Lagi Lainnya.
3. Orang Yang Tinggal Di Tempat Yang Berbeda/Berjauhan Dengan keluarga Bisa Bertukar Informasi/Kabar Dengan menggunakan Email.
4. Dan Masih Banyak Lagi Lainnya.

Namun Internet Tidak Selalu Berdampak Baik Bagi Masyarakat Karena Internet Juga Membawa Dampak Buruk Bagi Masyarakat Seperti :
1. Masyarakat Menjadi Malas,Karena Mereka Beranggapan Dengan Adanya Internet Semua Pekerjaan Bisa Dengan Mudah Di Kerjaan (mau Informasi Ini Tinggal Cari Di Google) jadi Otak ATau Pikiran Mereka TIdak Di Gunakan Lagi untuk Mengerjakan Pekerjaan Mereka.
2. Bagi Masyarakat Muda Khususnya Banyak Menyalahgunakan internet untuk Mencari Informasi Yang Seharusnya Tidak Mereka Cari Seperti Membuka Situs" Dewasa,mencari Gambar-Gambar Fulgar,Dan Semacamnya.
3. Banyak Orang Memanfaatkan Internet untuk Melakukan Berbagai Macam Kejahatan Seperti Menipu.
4. Dan Masih Banyak Lainnya lagi.

Berikut Saya Kutip Dari Beberapa Sumber Informasi Tentang Pengaruh Online Media Bagi Masyarakat :

*) Sumber : http://www.kbomaluku.com/content/view/543/45/
Beralihnya suatu masyarakat tradisional menjadi modern, beriringan dengan munculnya gelombang urbanisasi. Berdasarkan data yang ada, setiap tahunnya jumlah penduduk perkotaan di negara-negara berkembang bertambah sekitar 45 juta orang. Bahkan pertumbuhan tingkat urbanisasinya melebihi pertumbuhan industrialisasi. Meski kehidupan perkotaan dan modern mampu menghasilkan beragam fasilitas, kemudahan, dan kesejahteraan material bagi para penduduknya, namun begitu, kehidupan modern juga banyak melahirkan persoalan dan krisis sosial baru.

Kini, isu kesehatan sosial merupakan salah satu masalah yang vital. Media massa sebagai perangkat sosialisasi yang paling berpengaruh, tentu bisa berperan efektif berkenaan dengan masalah kesehatan sosial. Namun persoalannya, bagaimanakah posisi dan peran media massa terhadap isu tersebut? Nah, saudara dalam acara Perspektif kali ini, kami mencoba mengajak Anda mengkaji posisi dan peran media massa dalam masalah kesehatan sosial masyarakat.

Ada banyak jawaban yang diajukan oleh para pakar sosial mengenai peran media massa terhadap isu kesehatan sosial masyarakat. Peran media massa dalam hal ini bergantung pada tujuan dan publik yang digarapnya. Sebagian besar pengamat mengkritik keras aktifitas media massa negara-negara besar Barat. Mereka berkeyakinan, media-media Barat sering merekayasa kenyataan, sehingga bisa mengancam kesehatan sosial masyarakat. Jean Baudrillard, pakar media asal Perancis, meyakini bahwa media merupakan perangkat untuk mengacaukan hakikat dan kenyataan beragam persoalan. Lebih lanjut ia memaparkan, "Apa yang kita anggap sebagai realitas, sejatinya adalah pandangan media terhadap isu tersebut. Bisa dikatakan, realitas bisa terwujud dalam berbagai bentuk sesuai dengan banyaknya media dan gambar. Dengan kata lain, simbol realitas telah menggantikan realitas itu sendiri.

Menurut Baudrillard, batas realitas dan hiburan telah kabur. Gambar telah memberikan identitas maya terhadap kenyataan, hingga berita politik ditampilkan tak ubahnya suatu hiburan, dan peristiwa nyata mengenai perang dan pembantaian berubah menjadi layaknya naskah sandiwara melodrama ataupun tragedi. Berkelindannya budaya, politik, dan hiburan ini sebegitu eratnya hingga batas antar realitas menjadi tumpang tindih, dan tak lagi bisa ditentukan batas tegasnya.

Campur aduknya realitas dengan perkara maya di Barat, memunculkan krisis sosial di tubuh masyarakat Barat. Sebagian peneliti, menuding media massa sebagai biang utama krisis sosial di negara-negara industri, khususnya di AS. Penyebaran kekerasan lewat media merupakan salah satu masalah yang bisa mengancam kesehatan sosial masyarakat. Sejumlah hasil penelitian di AS menunjukkan kekerasan yang kerap ditampilkan oleh media massa AS merupakan salah satu faktor yang berpengaruh penting terhadap munculnya kekerasan di tengah masyarakat. Hasil analisa terhadap lebih dari 8000 jam program televisi dan parabola AS membuktikan bahwa 60 persen dari program televisi AS merupakan produk acara yang mengandung kekerasan. Dengan kata lain, bocah-bocah AS sebelum lulus SD, mereka telah dijejali dengan lebih dari 8000 tayangan pembunuhan, dan ratusan ribu tindak kekerasan lainnya seperti aksi saling pukul, baku tembak, dsb. Dengan begitu, ketika masyarakat Barat tak lagi mampu membedakan antara kenyataan dan fenomena maya, mereka pun menjadi acuh dan abai terhadap persoalan yang terjadi di dunia.

Terjadinya kasus pembantaian di SMA Columbine, Colorado, AS pada tahun 1999 merupakan salah satu contoh kasus kekerasan berdarah di negara ini. Kasus-kasus semacam ini merupakan salah satu indikator bobroknya nilai-nilai moral dan kemanusiaan di negeri Paman Sam. Dalam peristiwa tragis ini, dua remaja menembak membabi-buta hingga menewaskan 12 rekan siswa dan seorang guru.

Salah satu produk media massa yang berdampak negatif terhadap kesehatan sosial masyarakat, adalah program semacam iklan dan tayangan hiburan. Media banyak menampilkan iklan yang berefek buruk terhadap anak-anak dan remaja. Hasil sebuah penelitian menunjukkan bahwa iklan rokok bisa menarik perhatian anak-anak dan remaja, sehingga berpotensi menjadikan mereka sebagai konsumen rokok. Begitu juga dengan iklan dan promosi minuman keras dalam acara-acara hiburan. Iklan semacam ini bisa merubah pandangan dan membangkitkan keinginan remaja untuk meminum minuman keras. Padahal betapa banyak riset yang membuktikan, bahwa minuman keras merupakan biang aksi kekerasan dan kriminalitas.

Dampak buruk lainnya media massa adalah kekuatan media dalam mengubah dan membentuk gaya hidup seseorang. Sejumlah peneliti mengungkapkan, menonton telivisi secara berlebihan di kalangan anak-anak bisa menyebabkan cara hidup yang pasif dan malas bergerak pada anak-anak. Hal ini mengakibatkan munculnya gejala semacam kegemukan, kebiasaan makan yang salah, naiknya kolesterol, penyakit pencernaan, dan gangguan psikologis.

Kian meningkatnya arus urbanisasi di negara-negara berkembang, memunculkan pula gaya hidup perkotaan ala Barat. Padahal, setiap negara memiliki kebudayaan dan keyakinan khas yang terkadang berseberangan dengan nilai-nilai Barat. Karena itu, media-media massa lokal harus memberikan perhatian yang lebih serius terhadap nilai dan budaya setempat masyarakatnya.

Meski demikian, media massa juga bisa berperan positif bagi masyarakat. Karena itu, masalah kesehatan sosial masyarakat harus kita kaji dari beragam sisi. Dari sisi moral, masyarakat yang sehat adalah masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral, semacam cinta sesama manusia, menghormati hak-hak orang lain, menyebarnya tradisi saling memaafkan dan mengasihi. Terkait hal ini, media massa bisa berperan positif dalam menyebarkan dan membumikan nilai-nilai moral. Penayangan acara yang mendidik namun menghibur merupakan salah satu cara efektif bagi media untuk membangun masyarakat yang sehat.

Beragam riset yang dilakukan oleh para ilmuan membuktikan bahwa merebaknya penyakit semacam AIDS memiliki kaitan erat dengan lemahnya keyakinan religius seseorang. Sebagian besar penderita AIDS adalah mereka yang pernah melakukan hubungan seks di luar nikah. Indikator ini merupakan salah satu bukti bahwa agama memiliki peran yang vital dalam menciptakan kehidupan sosial yang sehat. Agama bisa memberikan solusi dan mengajarkan cara hidup yang sehat bagi masyarakat. Agama juga berperan penting dalam membangun kebersamaan dan solidaritas di tengah masyarakat.

Media massa juga bisa berperan sebagai sumber rujukan di bidang pendidikan dan penyebaran informasi yang cepat. Dalam hal ini, media dapat meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang penting dalam mengajak masyarakat untuk memerangi kekerasan, dan tindak kriminalitas.

Media sebagai kekuatan strategis dalam menyebarkan informasi merupakan salah satu otoritas sosial yang berpengaruh dalam membentuk sikap dan norma sosial suatu masyarakat. Media massa bisa menyuguhkan teladan budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

(Sumber: Kantor Berita Resmi Iran - IRNA)

*) Sumber : http://www.madina-sk.com/index.php?option=com_content&task=view&id=4721&Itemid=10
Pemanfaatan Media Tradisional Dalam Membangun Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi Bencana
Written by Hatta Harris Rahman
Oleh Hendrianto, SST

Tidak dapat dipungkiri bahwa wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara keseluruhan berada pada posisi rawan bencana, baik bencana alam geologis maupun bencana alam yang diakibatkan ulah manusia.
Dengan posisi geografis yang unik, kepulauan Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik raksasa (Eruasia, India Australia dan Pasifik) yang menyebabkan tektonik dan vulkanik aktif sehingga rentan terhadap letusan gunung berapi dan gempa bumi. Terdiri dari tujuh belas ribu pulau (besar dan kecil), yang sebagian besar berhadapan dengan laut lepas (samudera) dengan garis pantai lebih dari 81.000 km, sehingga sering terpengaruh gelombang pasang hingga tsunami.

Selain itu, kepulauan Indonesia juga terletak diantara dua benua (Asia dan Ausrtralia) dan dua samudera (Hindia dan Pasifik) yang sangat mempengaruhi musim di Indonesia. Angin muson barat yang bertiup dari Asia dan Pasifik mengakibatkan terjadinya musim penghujan, sementara angin muson timur yang bertiup dari Australia mengakibatkan musim kemarau, sehingga dalam kondisi ekstrim akan berpotensi menimbulkan banjir dan tanah longsor serta kekeringan.

Berdasarkan sejarah kebencanaan, terhimpun hampir semua bencana alam di dunia telah terjadi di Indonesia dan setiap terjadi bencana alam, setiap kali pula kejadian tersebut menimbulkan korban jiwa.

Akibat bencana itu, telah menyisakan penderitaan yang amat memilukan bagi para korban. Selain kehilangan harta benda, ribuan nyawa pun melayang. Sejak tahun 1998 hingga pertengahan 2004 tercatat sekitar 700 kejadian bencana yang menelan tidak kurang dari 3000 korban jiwa disertai kerugian material sebesar ratusan milyar rupiah (WALHI).

Atas kondisi tersebut, wilayah nusantara ini menyimpan potensi kebencanaan yang tidak mungkin dielakkan. Banyaknya korban jiwa pada setiap bencana alam pada umumnya disebabkan karena ketidaktahuan masyarakat bagaimana cara bertindak ketika terjadi bencana. Karena itu, persiapan masyarakat terhadap bencana yang akan muncul, menjadi penting dilakukan.

Sebagaimana kebijakan dan strategi nasional saat ini, upaya penanggulangan bencana lebih dititikberatkan pada upaya sebelum terjadinya bencana, yang salah satunya adalah kegiatan kesiapsiagaan. Kesiapsiagaan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna (pelatihan, gladi, penyiapan sarana dan prasarana, SDM, logistik dan pembiayaan). Dengan Kesiapsiagaan yang tepat diharapkan upaya penanggulangan dapat lebih cepat dan tepat sehingga dapat meminimalisir jumlah korban dan kerusakan.

Kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana dapat dilakukan dengan memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai : 1) rencana penanggulangan kedaruratan bencana, 2) pengorganisasian masyarakat, 3) sistem peringatan dini, 4) penyediaan dan penyiapan barang/bahan pemenuhan kebutuhan dasar, 5) mekanisme tanggap darurat, 6) penyiapan lokasi evakuasi, dan 7) memberi prioritas terhadap kelompok rentan (UU No. 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana)

Berdasarkan pengalaman kebencanaan di Indonesia, permasalahan yang seringkali terungkap dalam aksi penanggulangan bencana adalah kurangnya informasi mengenai aspek kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana. Dibeberapa kasus kebencanaan, seringkali masyarakat kebingungan dan panik tanpa tahu harus berbuat apa. Pengetahuan dan pemahaman masyarakat masih sangat minim mengenai mekanisme kesiapsiagaan bencana, terutama masyarakat yang berada di daerah yang memiliki akses yang sulit, seperti di wilayah pedesaan.

Pahaman bahwa bencana alam itu ada dan kita tidak dapat meramalkan kapan bencana itu akan terjadi, musti dimiliki masyarakat. Dengan pengetahuan kesiapsiagaan bencana ini, akan dapat diupayakan pengurangan resiko bencana dengan mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi akibat bencana tersebut. Karena dengan pengetahuan kebencanaan itu, akan sangat membantu dalam penyelamatan diri saat terjadi bencana.

Untuk membangun kesiapsiagaan itu, diperlukan informasi dan kerangka pengetahuan serta pemahaman yang komprehensif mengenai ancaman, bahaya, dan resiko bencana bagi masyarakat, terutama masyarakat yang berada di daerah rawan bencana.

Namun tidak dapat disangkal, pendidikan dan pelatihan kesiapsiagaan bencana yang telah dilaksanakan, baik oleh pemerintah maupun organisasi sosial nyatanya belum efektif dalam memberikan pencerahan akan kebencanaan bagi masyarakat. Selain keterbatasan sumber daya sehingga belum mampu mencakupi seluruh masyarakat di kawasan rawan bencana, informasi atau simbol-simbol yang disampaikan masih sulit dicerna oleh sebagian masyarakat.

Karena itu dibutuhkan sebuah sistem penyebaran informasi dan transfer pengetahuan tentang kebencanaan yang mudah diterima, fleksibel, menggunakan bahasa lokal serta menjalin komunikasi dua arah. Salah satunya melalui media tradisional.

Media tradisional adalah pertunjukan seni tradisional yang lahir dan berkembang di tengah-tengah masyarakat pedesaan. Pada dasarnya media tradisional merupakan pertunjukan seni dan budaya yang berfungsi sebagai alat hiburan, pendidikan, penerangan atau penyebaran informasi publik. Sifat umum media tradisional yaitu mudah diterima, relevan dengan budaya yang ada, menghibur, menggunakan bahasa lokal, memiliki unsur legitimasi, fleksibel, memiliki kemampuan untuk mengulangi pesan-pesan yang dibawanya dan merupakan komunikasi dua arah (Amri Jahi, 1998:104).

Dibeberapa tempat, media tradisional ini telah dimanfaatkan sebagai sarana penyebaran informasi publik, yaitu informasi yang menjadi konsumsi publik. Informasi publik diartikan sebagai suatu informasi yang dikelola oleh pemerintah dan sudah seharusnya tersedia bagi kepentingan rakyat, kecuali jika ditentukan lain oleh perundang-undangan (US National Commision Libraries and Information Sciences).

Diantara sekian informasi publik tersebut, informasi menyangkut kebencanaan adalah salah satunya. Penyebaran informasi publik kesiapsiagaan bencana sudah harus menjadi prioritas dan mendapatkan porsi yang besar untuk diketahui masyarakat saat ini. Mengingat semakin meningkatnya intensitas bencana dan korban yang ditimbulkannya akhir-akhir ini.

Keberadaan media tradisional disetiap daerah di Indonesia sebagai bentuk modal sosial lokal, dapat manfaatkan sebagai media untuk mengkampanyekan atau mensosialisasikan masalah kebencanaan kepada masyarakat. Suatu pertunjukan seni tradisonal itu dapat dikemas dengan informasi dan pesan-pesan menyangkut kesiapsiagaan menghadapi bencana, seperti pengenalan daerah rawan bencana, pengenalan kejadian-kejadian alam yang dapat menimbulkan bencana, penyebab dan upaya penyelamatan ketika bencana terjadi.

Di Indonesia, terdapat banyak ragam dan jenis media tradisional di masing-masing daerah. Masing-masing jenis media tradisional ini menggunakan bahasa daerah setempat, sehingga mudah dicerna oleh penontonnya. Selain itu, media tradisional menggunakan ungkapan-ungkapan dan simbol-simbol yang mudah dimengerti oleh khalayak.

Berdasarkan ciri-ciri tersebut, terdapat sejumlah media tradisional, diantaranya randai, tabuih, dan salawat dulang di Sumatera Barat, sirantang di Sulawesi Selatan, debus, calung, di Banten, ludruk dari Jawa Timur, cakalele di ambon, tundang di Kalimantan Barat, wayang (kulit, orang, klitik) di Jawa dan Bali.

Pesan atau informasi yang disampaikan dalam media tradisional ini, biasanya menggunakan gaya dan cara yang sesuai dengan sifat media tradisional masing-masing. Kebanyakan melalui dialog, lawakan, nyanyian, tembang-tembang dan doa-doa.

Contohnya sebuah pertunjukan kesenian rakyat ”randai” dari Sumatera Barat. Pagelaran randai ini mempersembahkan atraksi permainan anak nagari (nama lain desa) dalam bentuk dialog/cerita (berpantun), nyanyian dan tari-tarian, serta diiringi oleh alunan musik saluang, gandang, giriang-giriang dan talempong. Dalam randai dikenal tukang dendang/dayang daini (pemandu alur cerita) dan legaran/roda (tarian menyerupai roda) yang terdiri dari 12 orang, dipimpin oleh seorang tukang gore (pemberi aba-aba).

Biasanya sebuah pertunjukan randai menceritakan sebuah hikayat dengan pesan-pesan mendalam dari niniak mamak (pemangku adat) kepada warga dan anak kemenakannya. Selanjutnya alur cerita ditokohkan oleh penari (legaran) sesuai dengan kebutuhan cerita. Dalam cerita/dialog inilah dapat disampaikan/diceritakan pesan-pesan tentang kebencanaan melalui pantun. Salah satu cerita randai berjudul ”Bujang Salamaik” yang cukup populer di Sumatera Barat, telah ada beberapa kutipan pantun yang menyiratkan pesan-pesan untuk menjaga kelestarian hutan dan waspada terhadap bencana alam, yakni :

Hari pagi paneh manyentak
Takambang lapiak panjamuran
Urek putuih batang baroyak
Pucuak manangguak pasakitan

Pada bait pantun tersebut, tersimpan makna/pesan yang sangat dalam.
Hari pagi paneh manyentak (Hari pagi panas menyentak), bermakna pada masa awal kedatangan nenek moyang. Takambang lapiak panjamuran (Terbentang tikar penjemuran), bermakna terbentang hutan yang masih asri. Urek putuih batang baroyak (Akar putus batang bergoyang),bermakna kini hutan itu telah ditebangi pohonnya secara besar-besaran. Pucuak manangguak pasakitan (Pucuk menanggung kesakitan), bermakna anak cucu yang akan menanggung penderitaan. Pesan lainnya :Elok malantai sabalum luluih (baiknya melantai sebelum roboh)
Rancak maminteh sabalum hayuik (bagusnya memintas sebelum hanyut)
Nagari kito rawan bancano (negeri kita rawan bencana)
Siapkan diri satiok maso (siapkan diri setiap masa)

Demikian juga halnya dengan pagelaran wayang di Jawa. Pagelaran wayang kulit misalnya, dipimpin oleh seorang dalang, niyaga (penabuh gendang) dan pelantun tembang-tembang (sinden) yang menceritakan satu lakon. Seperti halnya randai, dalam wayang juga dapat dimasukkan pesan-pesan kebencanaan dalam suatu cerita melalui dialog antara tokoh-tokoh wayang yang terlibat.

Sesuai dengan perkembangan teknologi informasi, penampilan media tradisional ini juga telah bekerjasama atau berkolaborasi dengan media massa modern, baik media cetak, radio, televisi bahkan internet. Seperti penampilan Lenong, Wayang atau Ketoprak Humor di televisi dan radio serta kolom-kolom teater rakyat di surat kabar. Penampilan media tradisional di media modern ini juga bisa dimanfaatkan untuk mensosialisasikan masalah kebencanaan ini.

Namun Dewasa ini, keberadaan media tradisional kurang mendapat perhatian, terutama sejak dibubarkannya Departemen Penerangan. Sebelumnya media tradisional ini dibina oleh Departemen Penerangan cq. Direktorat Penerangan Rakyat yang digunakan sebagai alat komunikasi dalam menyampaikan pesan-pesan pembangunan kepada masyarakat luas.

Saat ini, pembinaan media tradisional dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda), melalui dinas/instansi yang mengelola pelestarian seni dan budaya. Namun sesuai dengan semangat otonomi daerah, masing-masing Pemda pun menerapkan pola pembinaan yang berbeda-beda ditiap daerah. Faktanya sekarang, banyak media tradisional yang tidak eksis lagi di tengah-tengah masyarakat.

Karenanya, perlu dilakukan penggalian, pembinaan dan pengembangan kembali media tradisional ini ke depan. Tidak hanya oleh pemerintah, tapi seluruh elemen masyarakat juga dituntut berperan serta mempertahankan eksistensi media tradisional ini. Disamping dapat menjaga kelestarian seni dan budaya tradisional juga mampu di fungsikan sebagai media penyuluhan atau sosialisasi kebencanaan bagi masyarakat. Salah satunya menyangkut kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Penggunaan media tradisional ini dirasakan cukup efektif dan dapat menjadi alternatif utama dalam mengkampanyekan dan mensosialisasikan masalah-masalah kebencanaan bagi masyarakat. Mengingat sifatnya yang ringan, rekreatif dan mencerminkan budaya lokal. Dengan media tradisional ini, pesan atau informasi yang disampaikan tidak terbatas kepada jumlah orang dan tidak terikat kepada jenis kelamin dan usia. Karena siapa pun yang datang atau menyaksikan pergelaran tersebut maka semuanya dapat menerima pesan atau informasi itu.

Diharapkan, melalui media tradisional ini, akan terpolakan sebuah manajemen penanggulangan bencana dengan mekanisme internal (alamiah), yakni pola penanggulangan bencana yang didorong oleh unsur-unsur masyarakat setempat di lokasi bencana, baik perorangan, keluarga, dan organisasi sosial masyarakat lokal. Semoga !

(Penulis adalah Staf Kantor Informasi dan Komunikasi Kab. Solok)
Read More article ...